Pemerintahan
Rabu 20 April 2016 | 17:13 WIB
Laporan: Edi Setiawan
Neng Eem: Jakarta Butuh Pemimpin Wanita Seperti Luluk Agar Lebih Manusiawi
Foto Pribadi Neng Eem
Jakarta, visione.co.id-Pemilihan calon Gubernuer DKI Jakarta semakin panas dan serius. Hal ini terbukti dengan beberapa bakal calon siap maju menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
“Jakarta ini kota yang keras dan kejam. Untuk itu, Jakarta membutuhkan sentuhan pemimpin wanita yang mampu merealisasikan kebijakan-kebijakannya secara manusiawi, beradab, dan berbudaya. Saya yakin, sifat kasih dan sayang yang ada pada seorang pemimpin wanita akan mampu menaklukkan keras dan kejamnya Jakarta,” ungkap Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, saat mendampingi Luluk NurHamidah mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur DKI di DPD PDIP, Kamis (20/4).
Luluk adalah aktivis perempuan yang saat ini menjabat sebagai Sekjen DPP Perempuan Bangsa, Wakil Ketua PP LKKNU, dan Ketua Masyarakat Ahimsa/Mabinas PB PMII. Pemegangduagelar master bidang Sosiologi dari Universitas Indonesia dan bidang Administrasi Publik dar iLee Kuan Yew School of Public Policy- NUS Singapore ini, juga sering kali tampil sebagai pembicara pada sejumlah konferensi internasional di berbagai negara.
“Saya percaya, Luluk dengan pengalamannya di organisasi politik dan sosial akan mampu memimpin Jakarta dengan lebih baik dan manusiawi. Apalagi ditunjang dengan latarbelakang akademis yang demikian mumpuni dan pengalaman sebagai pembicara di berbagai belahan dunia, tentunya akan menjadi modal yang sangat penting bagi beliau untuk bisa merealisasikan kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan DKI Jakarta dengan lebih mantap,” papar Neng Eem.
Menurut Neng Eem, Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wajah dari Bangsa Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, Jakarta memiliki daya tarik yang sangat besar bagi siapapun untuk bukan hanya berkunjung tetapi juga tinggal, menetap, dan berusaha di Jakarta. Inilah yang membuat kehidupan di Jakarta begitu keras dan kejam, karena persaingan yang sangat ketat.
“Disinilah sentuhan kasih sayang seorang pemimpin wanita menjadi sangat penting, karena pendekatan-pendekatan penyelesaian berbagai masalah yang ada di Jakarta yang dilakukan secara maskulin ternyata memunculkan berbagai konflik yang merugikan warga Jakarta sendiri,” ungkap Neng Eem.
Menurut Neng Eem, pelaksanaan kebijakan secara tegas, tidaklah harus dengan kasar dan menyakiti, karena dampaknya akan sangat buruk. Pendekatan persuasif yang banyak dilakukan oleh pemimpin-pemimpin wanita, sesuai kodratnya, juga patut dicoba untuk memberikan hasil yang lebih baik. “Luluk sangatlah tepat untuk mengembang peran ini (Gubernur DKI Jakarta),” tegasnya.(m)

Comment