Politik
Jumat 19 Februari 2016 | 16:48 WIB
Laporan: Amir Fiqi
Politisi Nasdem Dukung Rio dalam Ajang F1
Dewanata Phrosakh (kiri) dan Prananda Paloh (kanan)
Jakarta - Usaha pembalap muda Indonesia, Rio Haryanto untuk ikut dalam ajang balap FI semakin mendekati hasil. Setelah Kementerian Pemuda dan Olah Raga memastikan pengajuan anggaran bantuan APBN yang pencairannya lewat KONI. Rio diumumkan masuk dalam tim Manor menggantikan Will Stevens, pembalap asal Inggris, Kamis 18 Februari 2015.
Walaupun ada kalangan yang sinis mengatakan tidak layak negara membiayai “hobi” seseorang dengan melibatkan APBN, namun anggota Komisi Olah Raga DPR dari Fraksi NasDem Kreshna Dewanata Phrosakh bersikap lain. Dia cukup antusias menanggapi keikutsertaan Rio Haryanto dalam ajang balap internasional F1.
“Secara pribadi saya melihat bahwa Rio Haryanto adalah salah satu pemuda yang memiliki bakat balap. Jarang, bahkan belum pernah ada, yang bisa menembus F1. Saya rasa sangat kejam jika mengatakan hal ini hanya untuk hobi,” gugatnya.
Dewa meyakini bahwa langkah Rio untuk masuk dalam tim balap F1 merupakan langkah awal untuk membuka peluang besar Indonesia dibidang balap profesional kelak. Harapan besar serupa juga disampaikan mantan Wakil Ketua Liga Mahasiswa NasDem yang kini duduk di Komisi I DPR, Prananda Paloh. Sebagai kaum muda yang harus terus haus akan prestasi, Prananda menaruh harapan besar agar Rio benar-benar menjadi duta bagi Indonesia.
Dia menjelaskan, saat ini ada kritik terhadap para pebalap yang hanya memperlihatkan teknologi industri otomotif pada sebuah kompetisi balapan. Dalam selebrasi kemenangan balapan internasional, kecil sekali porsi negara asal pebalap disanjung-sanjung. Bahkan nama pembalap lebih besar diuntungkan dengan sejumlah logo iklan yang menempel dipakaiannya.
“Mobil Formula pada hakikatnya adalah memperlihatkan teknologi industri otomotif pada sebuah kompetisi balapan. Bukan memperlihatkan gengsi sebuah negara,” jelas legislator dari Dapil Sumatra Utara I ini.
Oleh karena itu Nanda berharap agar dukungan besar bangsa Indonesia melalui pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta nasional, benar-benar membuahkan kebanggaan Indonesia. Rio diharapkan, selain menjadi pebalap F1, juga mampu menjadi duta yang mempromosikan Indonesia.
Menanggapi kritik masyarakat terkait dana dari APBN, Nanda berujar bahwa semestinya para pengritik melihat pembiayaan ini sebagai sebuah investasi. Dalam investasi, tentu harus melihat peluang ke depan selain keuntungan yang mampu dihasilkan.
&ldquo Potensi yang dimiliki Rio sangat menjanjikan dan prospektif, jadi terjadi exception oleh pemerintah,” pungkasnya.

Comment