Pemerintahan

Senin 02 Mei 2016 | 17:42 WIB

Laporan: Amir Fiqi

Sukamta: Tax Amnesty Terlalu Beresiko

Sukamta, Anggota Komisi I DPR RI dari PKS.

Jakarta,visione.co.id- Pro kontra RUU Tax Amnesty terus mengemuka. Keraguan akan keberhasilannya menjadi alasan bagi yang menolak. Sedangkan yang pro beralasan pemerintah sedang butuh dana. Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Sukamta.

“Kita memahami kebutuhan pemerintah untuk mendapatkan dana segar mengingat pendapatan pajak meleset," katanya.

Menurutnya Realisasi penerimaan pajak 2009-2015 tidak pernah tercapai kecuali tahun 2008 yang mengandalkan ledakan komoditas dan adanya Sunset Policy. Sehingga perlu dicari sumber-sumber lain walaupun harus kompromi dengan para pengemplang pajak.

"Kita memahami suasana kebatinan ini. Namun, Tax Amnesty itu terlalu beresiko jika diterapkan saat ini,"ujar anggota Banggar DPR ini.

Lebih lanjut ia menuturkan,  memang ada beberapa negara yang berhasil menerapkan tax amnesty ini, seperti Afrika Selatan, India dan Irlandia.

"Tapi kebanyakan tax amnesty itu gagal. Sampai ada pandangan bahwa tax amnesty itu normalnya gagal, kalau berhasil malah anomali,"tambahnya.

Wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjelaskan bahwa resiko penerapan tax amnesty di Indonesia sekarang ini cukup tinggi. Pasalnya, bisa dikatakan kita belum siap dalam Infrastruktur perpajakan seperti peraturan perundangan-undangan, sistem, administrasi dan lainnya terkait tax amnesty belum memadai.

"Ibaratnya kita baru miliki ember baru, padahal yang dibutuhkan bak yang besar. Pondasi juga belum kokoh. Jika digulirkan sekarang justeru malah berpotensi kerugian yang bisa kita dapatkan. Para pengemplang pajak yang diuntungkan. Jadi sekarang yang penting adalah membesarkan kapasitas dan mengokohkan pondasinya dengan melakukan reformasi perpajakan terlebih dahulu,"jelasnya.

TAG BERITA

Comment