Politik
Kamis 07 April 2016 | 16:28 WIB
Laporan: Toto,
Taufiqulhadi: Sekelas Pakar Tata Negara, Pernyataan Yusril Aneh
Taufiqulhadi, Politikus dan legislator dari partai Nasdem.
Jakarta,visione.co.id– Politikus Partai Nasdem bereaksi atas ulah Yusril Ihza Mahendra yang dianggap sudah keterlaluan. Beberapa pernyataan Yusril dipandang hanya mencari gara-gara karena tanpa latar belakang yang jelas, tiba-tiba dia berkomentar tentang dukungan Nasdem dan Hanura kepada Ahok. Yusril seperti sedang berakrobat dengan statemennya di media. Terakhir, dia mengaitkan kritik publik terhadapnya yang ingin maju melalui konvensi partai Gerindra, juga dengan menyebut Partai Nasdem.
Menanggapi hal ini politikus Partai Nasdem Taufiqulhadi mengingatkan Yusril bahwa bukan hanya kepada Ahok saja Nasdem mendukung calon kepala daerah melaui jalur independen. Dia mempertanyakan ketidaktahuan Yusril terhadap hal ini yang menurutnya aneh kalau orang sekelas pakar tata negara tidak mengetahuinya. Padahal itu semua tercatat di media.
"Ini bukan pencitraan atau omongan saja karena ini fakta lapangan. Nah, mungkin Yusril belum tahu itu," ujarnya saat dihubungi, Kamis (7/4).
Anggota DPR RI Komisi III Taufiq menilai Yusril tampak ingin menggiring opini negatif terhadap Nasdem dan Ahok. Hal ini seperti terlihat dalam pernyataan bahwa Nasdem terlalu cepat mendukung Ahok dan menyatakan ‘ada sesuatu’. Dia menilai Yusril telah mengembangkan prasangka buruk yang justru tidak sejalan dengan nilai-nilai Partai Bulan Bintang yang dibangunnya.
"Kalau dia (Yusril) mengatakan ada kejanggalan, menurut saya itu adalah berprasangka buruk. Kalau kita ingin menjadi calon pemimpin, jangan (diawali) berprasangka buruk. Kalau diri sendiri kotor, jangan berpikir orang lain kotor," katanya.
Taufiq bahkan menyindir, "Kalau Yusril datang lebih cepat, barangkali bisa saja Nasdem mendukungnya."
Sayangnya, lanjut Taufiq, Yusril lamban menyikapi situasi lapangan. Dia tidak cepat membaca momentum sehingga harus terseok-seok dan setiap hari harus berakrobat di media.
“Tidak seperti NasDem yang cepat membaca momen sehingga bisa menjadi peserta pemilu walaupun partai baru, dan meloloskan 36 anggota DPR,” pungkasnya.

Comment