Politik
Jumat 11 Maret 2016 | 07:11 WIB
Laporan: Ma'ruf al-Bugury
Fandi Utomo: Jika Tak Ingin Ada Deparpolisasi, Partai Politik Harus Semakin Organik
 Fandi Utomo bersama Dubes Indonesia untuk Swedia dan Ketua Komisi II DPR RI.
                        Fandi Utomo bersama Dubes Indonesia untuk Swedia dan Ketua Komisi II DPR RI. 
                    Jakarta, visione.co.id - Langkah yang ditempuh Basuki T Purnama (Ahok) dengan mengambil jalur independen kian menuai pro dan kontra. Ada yang mengaitkan dengan isu deparpolisasi, ada pula yang mengaitkannya dengan krisis legitimasi partai politik.
Terkait hal itu, anggota komisi II DPR RI, Fandi Utomo menyatakan jalur yang diambil Ahok tersebut tidak menjadi soal, karena UU Pilkada memang membolehkannya.
“Saya kira tak jadi soal, karena UU Pilkada memang membolehkannya,” kata Fandi Utomo ketika dihubungi visione.co.id, Jum'at (11/2/ 2016).
Lebih lanjut, kata Fandi, isu ini sebaiknya tidak melebar kemana-mana apalagi sampai mengaitkannya dengan isu deparpolisasi. Pasalnya partai politik memiliki tugas dan fungsi yang lebih luas. 
“Calon perseorangan hanya salah satu pintu pencalonan kepala daerah, sebagai alternatif bagi warga jika calon-calon yang disediakan oleh partai politik dianggap tidak mewakili,” tandasnya.
Karenanya ke depan menurut anggota Fraksi Demokrat ini, supaya tidak terjadi deparpolisasi serta supaya calon-calon dari parpol bisa mewakili rakyat, maka partai politik harus semakin organik; mendorong kemajuan demokrasi, bukan malah menjadi beban demokrasi.
“Tirulah model Pilpres di Amerika. Di Perpu Pilkada yang dikeluarkan Pak SBY sudah diatur. Sayangnya, ditolak oleh kebanyakan partai politik di DPR,” terangnya. [Mrf]

 
						
                     
									 
									 
									 
									 
									 
					
Comment