DPD I dan II Tetap Solid Akui Hasil Munas Bali

Jakarta - Paska ditetapkankan hasil munas Ancol oleh Menkumham Yasonna Laoly. Kubu munas Bali yang diketuai oleh Aburizal Bakrie merapatkan barisan.  Kali ini Kubu Aburizal Bakrie mengadakan pertemuan dengan DPD tingkat 1 seluruh Indonesia di kediaman Aburizal Bakrie  di Menteng, Jakarta Pusat,  Selasa (16/3) malam.

Menurut Bambang Soesatyo Bendahara Umum  DPP Partai Golkar, menyatakan pada pertemuan tersebut dihadiri oleh 32 dari 34 DPD-I seluruh Indonesia.

"Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.30 WIB," jelasnya saat dihubungi redaksi Monitorday, Jakarta, Selasa (17/3).

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada pertemuan itu menghasilkan beberapa keputusan dan kesepatan. Diantaranya, yang Pertama, DPD I dan II se-Indonesia tetap solid menolak Munas Ancol dan hanya mengakui Munas Bali yangg mereka ikuti.

Kedua, DPD I dan II menilai Menkumham telah bertindak terlalu jauh (intervensi) mengacak-ngacak internal partai Golkar dengan memanipulasi keputusan Mahkamah Partai yang sebenarnya tidak memenangkan satu pihak manapun.

selanjutnya keputusan yang Ketiga, DPD I dan II akan menolak dan melakukan perlawanan terhadap pelaksana tugas (plt) dari pihak kubu Ancol yang akan menduduki kantor DPD I- dan II seluruh Indonesia sampai ada keputuhan yang berkekuatan hukum tetap.

Keempat, Menkumham harus ikut bertanggung jawab jika terjadi konflik horizontal yg menimbulkan korban jiwa di akar rumput terutama dalam perebutan kantor2 DPD di berbagai daerah.

Dan yang ke  Kelima, DPD I dan II tetap mendesak Fraksi Partai Golkar di DPR RI menggunakan hak konstitusionalnya bersama-sama dengan anggota fraksi KMP lainnya dan fraksi Partai Demokrat, yakni hak penyelidikan atau hak angket.

" Hal itu penting untuk dapat mengungkap apa sesungguhnya yang terjadi dibalik sikap Menkumham yg mengacak-ngacak PPP dan Partai Golkar tanpa sepengetahuan presiden," pungkasnya.

Seperti dikabarkan, pasca menkumham mengesahkan hasil munas Ancol, kubu Agung laksono langsung akan  melakukan pembersihan kepada lawan politiknya yang  ada di parlemen dengan mengancam melakukan pergantian antar waktu bagi kubu Munas bali, bahkan akan melakukan perombakan di struktur fraksi Partai Golkar.

Karena ancaman tersebut dikabarkan ada sejumlah pengurus yang awalnya berada di kubu munas Bali berbalik bergabung ke Kubu Agung. (amr)