Opini
Minggu 05 Juni 2016 | 11:16 WIB
Laporan: Mulhito
Dollar AS Sebagai Raja Mata Uang Dunia
Mulhito, Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Dollar AS. adalah mata uang yang paling penting dan paling dipercaya di dunia. Dimana mayoritas perdagangan internasional dilakukan dengan menggunakan dolar AS., sehingga nilainya memiliki efek langsung dan signifikan terhadap perdagangan internasional.
Kenapa Harus Dollar?
Mengapa dolar A.S. mampu menjadi raja mata uang dunia? Pertanyaan tersebut ternyata juga menjadi teka-teki yang membuat penasaran banyak pihak, dimulai dari masyarakat awam sampai ekonom handal dan berpengalaman juga merasakan hal serupa. Banyak masyarakat awam yang mempertanyakan alasan dolar A.S. menjadi mata uang paling berpengaruh di dunia.
Saat ini seperti yang diketahui bahwa dolar A.S. menjadi alat tukar dunia, sehingga menjadikan dolar A.S sebagai patokan terhadap mata uang negara-negara di dunia. Untuk menjadi mata uang internasional syarat mutlaknya adalah ketersediaan uang tersebut untuk melayani dunia, artinya negara itu harus memiliki ketersediaan uang paling banyak, selain itu pemilik mata uang internasional haruslah negara yang kuat. Tidak hanya kuat dari sisi ekonomi tapi juga kuat dari sisi keamanan politik negaranya.
Hal tersebut selaras dengan sejarah yang ada, dimana pada akhir perang dunia ke-2, negara-negara Eropa dan lainnya mengalami kehancuran ekonomi. Mereka jatuh miskin dan tidak berdaya untuk membangun negaranya kembali. Di tengah kondisi seperti itu, hanya Amerika Serikatlah yang masih berdiri kokoh dan tidak ikut jatuh miskin, sehingga hanya Amerika Serikatlah yang mampu membantu negara-negara tersebut dalam membantu negara-negara tersebut dengan bentuk pemberian hutang atau pinjaman. Yang mana pinjaman tersebut dalam bentuk mata uang dolar.
Dan sebagai jaminannya, negara-negara yang meminjam tadi harus menyerahkan emas kepada Amerika Serikat. Dengan begitu secara otomatis Amerika hampir menguasai emas seluruh dunia. Secara praktis, jadilah dolar yang disokong emas dan dolar pula lah yang saat itu dipercaya sebagai mata uang.
Dan pada tahun 1994 dilakukan delegasi yang di hadiri 44 negara sekutu yang bertemu di Bretton Woods, Amerika Serikat dalam rangka membicarakan sistem pertukaran uang, akhirnya semua negara sepakat bahwa mata uang dunia tidak dapat dijamin dengan emas. Namun akan disandingkan dengan dolar A.S. yang masih dijamin emas.
Pengaruh Dolar A.S. sebagai mata uang dunia terhadap mata uang lain, terutama Rupiah karena dollar sebagai acuan dari transaksi internasional maka hal itu sangat berpengaruh sensitif terhadap kurs mata uang negara lainya, termasuk Rupiah itu sendiri. Terutama apabila Dolar A.S. mengalami kenaikan, maka akan menjadi beban bagi negara-negara tersebut. Seperti harga barang impor yang secara otomatis pasti ikut naik, dan beban utang yang terasa semakin berat.
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah serius dalam menyeimbangi kenaikan pada dolar A.S. yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi salah satunya yaitu dengan melakukan pemangkasan impor untuk memperkuat rupiah. Karena selama ini Indonesia masih dibanjiri dengan barang-barang impor. Oleh karena itu, pemerintah harus terus-menerus menekankan pentingnya melakukan transformasi dari sektor konsumsi ke sektor produksi, seperti peningkatan beras, kedelai, jagung, gula dan lain-lain, meski semuanya memerlukan waktu.
Selain itu pemerintah juga harus memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif untuk ekspor. Dan masyarakat juga dapat ikut serta dalam memperkuat mata uang rupiah terhadap dolar A.S. yakni dengan mencintai produk dalam negeri, terutama yang kandungan lokalnya tinggi.
Penulis adalah Mulhito, Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Comment