Pendidikan
Minggu 17 Juli 2016 | 09:57 WIB
Laporan: Amir
Krisna Mukti: MOS Lebih Banyak Mudharatnya
Ilustrasi
Visione.co.id- Anggota Komisi X DPR RI, Krisna Mukti mendukung penuh keluarnya Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016. Menurutnya, Selama ini Masa Orientasi Siswa yang sejatinya dibuat untuk masa pengenalan siswa baru terhadahap sekolah, malah digunakan untuk ajang penindasan, balas dendam dan bullying oleh para senior kepada juniornya.
“Seharusnya senior itu membuat aktivitas yang fun dan bermanfaat bagi siswa-siswa yang baru masuk, tapi pada kenyataannya malah lebih sering digunakan sebagai ajang penindasan, balas dendam dan bullying dari senior ke junior,” Katanya saat dihubungi Visione, Kemarin.
Lebih lanjut politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengungkapkan bahwa perlakuan tersebut terjadi setiap tahun. Bahkan semakin parah.
“ Banyak siswa-siswa baru yang trauma, luka dan malah menimbulkan dendam akibat MOS ini,” tambahnya.
Krisna juga menyayangkan, kejiadian yang seharusnya tidak terjadi pada dunia pendidikan malah menjadi tradisi. Bahkan pihak sekolahpun seolah-oleh menutup mata akan kejadian itu, dengan dalih untuk mendidik mental agar semakin kuat.
“Jadi menurut saya MOS ini lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. sebaiknya dihapus saja diganti dengan kegiatan yang bermanfaat,” ujarnya.
Baginya, masih banyak kegiatan yang bermanfaat dan akan menciptakan karakter siswa yang semakin kuat dan tangguh.
“Misalnya bersama-sama melakukan outbond, atau kalau mau melatih mental mereka ajak lembaga yang terpercaya dengan didik Bela Negara. Syukurlah kalau akhirnya dikeluarkan Permendikbud ini,” tukasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 yang mengubah nama Masa Orientasi Siswa menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kegiatan maksimal dilakukan selama 3 hari dan sebagai penyelenggara adalah guru. Selain itu, dilarang bagi sekolah untuk melakukan perpeloncoan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Comment