Pendidikan

Minggu 24 Juli 2022 | 14:12 WIB

Laporan: Yuni

Dosen Pendidikan Biologi Uhamka Latih Ibu Rumah Tangga Cara Kelola Calon Sampah Udang Menjadi Terasi

Dokumentasi FKIP Uhamka

Pulau Seribu--Sebagai salah satu destinasi wisata Pulau Seribu, Pulau Pari menawarkan keindangan pantai yang memanjakan para wisatawan. Kehadiran wisatawan membuka peluang usaha catering bagi ibu rumah tangga. Usaha catering menghasilkan sampah organik maupun anorganik. Siti Jannah, pengusaha catering di Pulau Pari, mengeluhkan sampah organik sisa bahan olahan catering yang menumpuk di tempat sampah. Sisa sayur dan seafood tak ayal menimbulkan bau tak sedap di sekitar rumahnya.

Dalam upaya mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari usaha catering rumahan, Pendidikan Biologi menjalin kerjasama dengan ibu-ibu pengajian di Pulau Pari untuk dilatihkan cara mengelola limbah catering rumahannya. Program ini dilakukan melalui workshop Manajemen Sampah Dapur.

Acara yang diselenggarakan selama 2 hari yakni tanggal 22-23 Juni 2022 di Pulau Pari. Bertempat di aula mushola Nurul Iman Pulau Pari, 33 ibu rumah tangga dilatihkan cara pengelolaan sampah dapur sebagai upaya meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan dari rumahnya.

Turut hadir, Gufron Amirullah selaku ketua LPPM UHAMKA, Hilman Faruq selaku dosen Pendidikan Biologi UHAMKA, Suryadi selaku ketua Rt 1, Mutahrudin selaku pengurus musholah Nurul Iman, dan Suaibah selaku ketua pengajian ibu-ibu. Dalam sambutannya Gufron menegaskan bahwa keindahan Pulau Pari jangan sampai terkotori calon sampah yang notabenenya masih bisa diolah menjadi produk baru.

Hilman menyampaikan bahwa sisa bahan masakan dari dapur sebenarnya masih berstatus “calon sampah”. Tanpa pengolahan yang tepat, calon sampah akan menjadi sampah yang berujung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Namun, melalui penanganan yang baik maka akan menjadi produk layak pakai.

“Ibu-ibu yang memasak udang tidak perlu membuang kulit dan kepala udangnya karena calon sampah itu masih bisa diolah menjadi serbuk udang dan terasi yang punya citarasa umami (gurih). Caranya dengan menghaluskan kulit dan kepala udang yang telah disangrai. Selain itu, cangkang telur juga bisa dikeringkan dan dihaluskan menjadi pupuk yang kaya kalsium, baik untuk tanaman bunga” tutur Hilman selaku Dosen Pendidikan Biologi Uhamka sesuai rilis yang diterima redaksi (24/06)

Suryadi selaku Ketua RT 1 merasa senang warganya mendapat pengetahuan untuk mengelola sampah dapur sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik yang memang telah dilakukan oleh warga Rt 1 Pulau Pari. Suryadi berharap kegiatan ini dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPS.

TAG BERITA

Comment