Opini

Kamis 01 Juli 2021 | 21:55 WIB

Laporan: Fahmi Aulia Hakim

Apakah Baik Mandi Tanpa Sabun?

Fahmi Aulia Hakim, Mahasiswa Universitas Pamulang

Mandi merupakan rutinitas wajib yang dilakukan oleh setiap orang dalam satiap harinya. Sabun digunakan saat mandi untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel. Namun sebagian orang tidak menggunakan sabun saat mandi. Menurut mereka mandi tanpa menggunakan sabun akan menghemat biaya dan waktu mereka. Rata-rata mandi dalam sehari dihabiskan selama 8 menit. Saat umur mencapai 60 tahun, kurang lebih total durasi mandi adalah 6 bulan. Untuk setahun membutuhkan 11 botol sabun cair atau 30 batang sabun mandi. Namun apa bersih mandi tidak menggunakan sabun.

Dilansir dari Wolipop, seorang dokter asal New York saat didalam acara TV Inggris “This Morning”, mengaku sudah empat tahun terkahir ia tidak memakai sabun saat mandi sejauh ini tidak ada masalah bau badan yang timbul dan tubuhnya tetap wangi. Menurutnya, kulit manusia memiliki jutaan mikroorganisme yang sangat menguntungkan. Mikroorganisme tersebut terancam hilang ketika tubuh terpapar sabun. "Jadi kenapa harus mencucinya jika itu sangat menolong kita?"

Dilansir dari klikdokter, dr. Reza Fahlevi, Sp.A, mengatakan baik menggunakan sabun maupun tidak, sebenarnya mandi dengan air bersih sudah cukup membuat tubuh jadi lebih bersih dan segar. Ia mengatakan, pada zaman dulu pun banyak manusia yang tidak mandi dengan sabun. Lalu, sudah terbukti pula mereka baik-baik saja dan tidak punya masalah dengan kulitnya, hanya saja, sabun memang bisa mengangkat minyak dan lapisan lemak (lipid) lebih baik. Hal ini dikarenakan beberapa kandungan zat kimia pada sabun yang bermanfaat untuk membersihkan minyak pada tubuh, mandi dengan sabun juga sekaligus mengangkat kotoran-kotoran yang menempel pada tubuh, dan dapat membunuh kuman. Dinding bakteri biasanya terbuat dari lapisan lipid atau lapisan lemak. Mandi pakai sabun bisa memecah membran dari dinding sel bakteri.

Lalu bagaimana keadaan bau badan jika mandi tanpa memakai sabun, apa yang membedakan mandi memakai sabun dan yang tidak. Dilansir dari Obengplus, James Hamblin, dokter dan staf penulis untuk The Atlantic dan penulis Clean: The New Science of Skin; dan Jack Gilbert, profesor ekologi mikroba Universitas California, San Diego, penulis Dirt Is Good: The Advantage of Germs for Your Child's Developing Immune System.

Sabun adalah barang yang sangat menakjubkan, karena orang-orang kuno tidak sengaja menemukan manfaat ketika mereka mandi di hilir dari campuran lemak hewani dan abu yang terbakar. Setiap molekul sabun memiliki satu ujung yang mengikat air dan ujung lainnya yang terikat dengan minyak, berarti sabun memiliki kekuatan kimiawi untuk membuka minyak atau senyawa lemak apa pun yang melekat di molekul sabun. Jika kita benar-benar kotor maka penting sekali untuk membersihkan kotoran tersebut, tentu saja dengan mandi mengunakan sabun. Tapi sabun juga aka membersihkan keringat dan minyak alami tubuh kita, dari sekresi sebaceous yang keluar melalui pori-pori kulit kita sendiri. Mikroorganisme yang terkandung dalam minyak di kulit tubuh, Sekresi sebaceous tersebut membantu melembabkan kulit dan mempertahankan pH yang tepat, ditambah mereka mendukung mikrobioma kompleks (miniatur dunia multispesies bakteri) pada kulit kita yang baru kita pahami.

Memiliki PH kulit tidak seimbang menyebabkan peradangan dan kekeringan, Dilansir dari Brightside, berikut pengganti sabun saat mandi

1. Minyak pembersih. Pembersih berbahan dasar minyak adalah alternatif sabun yang lebih sehat. Minyak permbersih akan menghilangkan kotoran dan sel-sel kulit mati dari kulit tanpa menghilangkan minyaknya

2. Menyikat Kering. Menggunakan sikat kering mengelupas kulit dan mempercepat proses pembaruan

3. Scrub alami. Scrub alami yang bisa didapatkan dari bahan-bahan dapur seperti kombinasi oatmeal, madu, dan gula. Scrub alami ini akan mengelupas dan membersihkan kulit tanpa merusaknya

*) Semua isi tulisan menjadi tanggung jawab penulis

*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pamulang

Comment