Opini

Jumat 08 Mei 2020 | 15:26 WIB

Laporan: Rissa Hanny

Hikmah Pandemi Covid 19 Bagi Para Pengusaha

Hanny, S.Psi., S.Pd., MM Dosen Manajemen Universitas Pamulang

Pandemi virus covid 19 yang sedang melanda dunia sejak awal tahun 2020 ini memukul perekonomian di hampir semua negara, bukan hanya Indonesia saja. Wabah virus corona telah membawa dampak yang luar biasa terhadap dunia bisnis. Sepanjang wabah covid 19 di Indonesia, telah banyak usaha yang gulung tikar. Banyaknya usaha yang gulung tikar sangat berdampak pada Ekonomi Indonesia secara makro. Berdasarkan hasil survey, sebanyak 96% pelaku UMKM mengaku sudah mengalami dampak negatif covid19 terhadap proses bisnisnya. 75% diantaranya mengalami dampak penurunan penjualan yang signifikan. Tak hanya itu 51% pelaku UMKM meyakini kemungkinan besar bisnis yang dijalankan hanya akan bertahan 1-3 bulan kedepan. Selain itu sebanyak 67% pelaku UMKM mengalami ketidakpastian dalam memperoleh akses dana darurat, dan 75% pelaku UMKM merasa tidak mengerti bagaimana membuat kebijakan usaha dimasa krisis ini. Sementara, hanya 13% pelaku UMKM yakin bahwa mereka memiliki rancana penanganan krisis dan menemukan solusi untuk mempertahankan usaha.

Sementara pengusaha besar maupun kecil dihantui kebangkrutan, para pekerja menjerit terancam PHK. Pengangguran diyakini akan bertambah banyak. Daya beli masyarakat mulai menurun. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membeberkan perhitungannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bias mencapai 2,5 % bahkan sampai 0 % jika pandemi virus corona atau covid-19 masih akan berlangsung lebih dari 3 bulan kedepan ( sumber : merdeka.com).

Dalam posisi dilematis karena wabah covid 19, pengusaha dituntut berfikir positif  dan tidak menyalahkan kondisi karena memang semua mengalaminya. Akan selalu ada hikmah dibalik bencana. Beberapa hikmah yang bisa diambil pengusaha dari situasi seperti ini yaitu pertama, para pengusaha bisa lebih banyak berfikir dan merancang strategi agar usaha bisa tetap bertahan. Kedua, kondisi pandemi covid 19 dapat menjadikan pengusaha menjadi lebih tahan banting.  Ketiga, pengusaha yang biasa berjualan offline dapat mulai beralih mempelajari strategi marketing online karena memaksakan usaha offline ditengah kondisi seperti sekarang sulit untuk bertahan. Keempat, para pengusaha dapat mencari dan menerapkan strategi promosi baru agar usaha tetap bisa berjalan dan diterima masyarakat.

Ada beberapa langkah yang bisa lakukan oleh pengusaha untuk dapat tetap bertahan dalam kondisi kurang menguntungkan dampak wabah covid 19 ini yaitu :

Selektif dalam Memilih Jenis Usaha yang Selalu Dibutuhkan Konsumen

Para pengusaha harus sangat selektif dalam memilih usaha, hindarkan usaha-usaha yang beresiko tinggi, dan pilihkan usaha yang perputaranya cepat. Adapun usaha usaha yang masih bisa eksis diantaranya usaha bahan kebutuhan pokok (sembako / makanan minuman), usaha Consumer goods (barang keperluan sehari hari), dan usaha produk kesehatan seperti penjualan masker, alat pelindung diri, multivitamin dan lain sebagainya.

Siap mengantisipasi perubahan Perilaku Konsumen

Dimasa pandemic corona, perilaku konsumen mengalami perubahan signifikan. Akibat kebijakan pembatasan interaksi fisik (social distancing) guna menghambat penyebaran virus covid 19, aktifitas transaksi konvensional berkurang sedangkan transaksi jual beli online meningkat. Hal ini berimbas pada anjloknya omset penjualan bagi pedagang konvensional yang tidak mau mengikuti perkembangan teknologi. Banyak platform e-commerce seperti tokopedia, bukalapak, shopee, sosial media dan jasa layanan online seperti gofood, goshop, grapfood dan lain lain bisa dimanfaatkan untuk tetap berjualan tanpa bertemu fisik dengan pelanggan.

Meningkatkan Mental Berusaha

Attitude atau sikap mental yang baik secara psikologis membuat siapa saja termasuk pengusaha lebih tenang dalam menghadapi krisis moneter. Berusaha ditengah kondisi Pandemi Covid 19 membutuhkan mental dan sikap yang baik seperti tabah dan tawakkal menghadapi cobaan, berfikir positif, tetap semangat pantang menyerah, kreatif dan inovatif dalam berwirausaha serta jujur, amanah, tidak sombong dan segala sikap kebaikan lainnya.

Melakukan Efesiensi Keuangan Usaha

Dalam situasi krisis ekonomi atau tidak, efisiensi keuangan usaha sebaiknya diterapkan guna menekan biaya produksi. Makin kecil biaya produksi makin murah harga yang ditawarkan dibanding pesaing. Harga murah menarik minat konsumen untuk membeli. Omzet penjualan naik laba juga meningkat. Maka buatlah skala prioritas dan mulailah menekan pengeluaran yang tidak terlalu penting.

Pentingnya Memiliki Dana Cadangan

Selalu sisihkan laba untuk mengantisipasi hal hal tidak terduga. Hal ini penting sebagai upaya untuk menyiapkan dana untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti yang terjadi saat ini.

Itulah beberapa hal yang harus dilakukan pengusaha menghadapi lesunya pasar ditengah corona. Semoga member solusi. Mari bersama-sama berperang melawan covid 19 dengan cara masing-masing.

Comment