Pendidikan

Selasa 25 April 2017 | 23:53 WIB

Laporan: Maruf Mtq

USBN 2017 Ujian Integritas Guru

usbn

JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) telah berlangsung mulai sejak senin (20/3/2017). Meski masih ada beberapa kekurangan disana-sini, namun secara umum USBN memiliki peran dan makna yang penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. USBN merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan sekolah untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.

Secara teknis, USBN diselenggarakan oleh sekolah yang terakreditasi dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya. Pihak sekolah kemudian membentuk panitia USBN sekaligus sebagai panitia US yang ditetapkan dengan keputusan kepala sekolah dan dilaporkan kepada dinas pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.

Pelaksanaan USBN melibatkan banyak pihak seperti guru dan masyarakat. Karena itu, Kemendikbud akan memfasilitasi provinsi yang memerlukan instrumen seleksi siswa dari jenjang SMP ke SMA. Kemdikbud juga melakukan optimalisasi dan revisi anggaran 2017 untuk pembinaan sekolah dan pengembangan seleksi yang lebih komprehensif.

Untuk mata pelajaran yang diujikan dalam USBN adalah mata pelajaran yang tidak masuk di UN, ditambah pelajaran agama. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, adanya pelaksanaan USBN tidak kemudian serta merta menghapuskan Ujian Nasional (UN). Sebaliknya, UN tetap dilaksanakan, sementara ujian sekolah ditingkatkan mutunya menjadi UJian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Semangat utama dalam perubahan perlaksanaan Ujian Nasional ini kata Muhadjir adalah agar pendidikan dapat dikelola secara jujur dan berkarakter. Karena itu ke depan, USBN secara bertahap akan ditingkatkan hingga mencakup seluruh mata pelajaran. Untuk tingkat SMP misalnya, mata pelajaran yang masuk dalam UN adalah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan IPA. Sementara USBN SMP mata pelajaran yang diujikan adalah pendidikan Agama, PPKN, dan IPS.

Untuk tingkat SMA, mata pelajaran yang masuk UN yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, mata pelajaran pilihan sesuai jurusan (satu mata pelajaran). USBN di tingkat SMA yakni pendidikan Agama, PPKN, sejarah umum, dan tiga mata pelajaran sesuai program studi siswa.

Sementara untuk SMK, mata pelajaran yang diujikan adalah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan teori kejuruan. Sementara untuk pelaksanaan USBN meliputi mata pelajaran pendidikan agama, PPKN dan keterampilan computer.

Dengan semua agenda Ujian Nasional seperti itu, selain membutuhkan tenaga yang ekstra, Menteri Muhadjir sangat berharap bila pelaksanaan UN maupun USBN kali ini dapat dilalui dengan penuh kejujuran, karena menurutnya tugas kita saat ini adalah mengurangi dampak negatif pelaksanaan UN. Menurutnya, pelaksanan UN telah mereduksi nilai pendidikan serta menyebabkan banyak siswa yang tidak jujur. Karena itu pelaksanaan UN dan terutama USBN kali ini merupakan ujian integritas siswa dan terutama para guru. Karena USBN merupakan upaya pemerintah dalam mengakomodir tuntutan para guru untuk diberi otoritas kelulusan siswa sekolah.

Ujian Integritas

Pelaksanaan USBN 2017 dengan demikian bukan hanya menjadi sarana untuk menilai kemampuan akademik siswa, tapi juga menjadi ajang ujian integritas para guru. Pasalnya, naskah soal USBN sepenuhnya dibuat oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kewenangan penuh kepada sekolah untuk menggandakan soal.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menegaskan, bila pelaksanaan USBN tahun ini pada dasarnya untuk menilai kejujuran guru, bukan sekadar sebagai alat penentu kelulusan siswa.

Menurut Hamid, pemerintah juga mengabulkan keinginan guru yang menuntut kewenangan penuh untuk memberikan penilaian kepada siswa. “USBN kan ujian yang diselenggarakan sekolah, jadi kami hanya mengawasi. Jika masih ada kebocoran dan jika ada kecurangan, tentu akan ada sanksi yang tegas. Dengan membocorkan soal itu artinya guru tak bisa memotret kemampuan anak didiknya dengan benar,” kata Hamid di Gedung Kemendikbud Senayan (Senin, 20 Maret 2017).

Lebih lanjut Hamid menyatakan, kejujuran guru menjadi sangat penting agar tak merugikan masa depan siswa. Ia menyatakan, pemerintah pusat pasti akan menelusuri dan menindaklanjuti setiap laporan negatif seperti dugaan kebocoran soal. Parmer dalam bukunya the Caurage to Teach (2007: 10) mengatakan, “Good teaching can’t be reduce to technique, good teaching comes from the identity and integrity of the teacher”. Pengajaran yang bagus kata Parmer, bukanlah dihasilkan dari suatu teknik yang bagus, tetapi dari seorang guru yang berintegritas.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) masih banyak kelemahan. Di antaranya terkait landasan hukum untuk menjatuhkan sanksi kepada para pihak yang melanggar aturan seperti membocorkan naskah soal.

Muhadjir mengatakan, tim biro hukum dari Kemendikbud saat ini sedang mengkaji aturan yang bisa diterapkan kepada setiap bentuk pelanggaran. Menurut dia, pihak manapun yang terbukti membocorkan naskah soal akan mendapat hukuman setimpal.

"Saya sudah menugaskan Irjen untuk menelisik kejadiannya (soal bocor) bersama dinas pendidikan setempat. Untuk sementara tidak perlu cepat menilai integritas gurunya, sebelum jelas duduk persoalannya," ucap Muhadjir di Jakarta, Rabu (22/03/2017).

Ia menyatakan, guru masih pantas untuk dipercaya mengawal pelaksanaan USBN. Pasalnya, belum ada indikasi kuat penyebab kebocoran naskah soal di Jawa Tengah dan DKI Jakarta berasal dari guru. Itulah sebabnya Muhadjir Effendy mengatakan, USBN sesungguhnya juga dimaksudkan untuk menguji para guru dan sekolah sebagai tonggak pendidikan. "Ini akan kami cek menjadi parameter tentang bagaimana ujian sekolah dilaksanakan untuk tahun-tahun yang akan datang. Sekarang dengan adanya USBN lebih tersistem dan terkontrol. Ini baru ketahuan kan, bisa dideteksi pola penyimpangan dan kecurangannya dan akan kami atasi secara bertahap," katanya. [ ]

TAG BERITA

Comment