Politik

Rabu 02 Nopember 2016 | 10:51 WIB

Laporan: Afi

Jokowi dan Probowo Role Model Politikus Indonesia

Maruarar Sirait pada diskusi Dialektika Demokrasi yang bertajuk "Ada Apa Dibalik Peremuan Jokowi-Prabowo" di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (1/11)

VISIONE.CO.ID, Jakarta - Indonesia beruntung memiliki 2 Negarawan sejati seperti  Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Meskipun keduanya sempat bertarung saat pimilihan Presiden 2014 lalu, mereka kembali menjalin persaudaraan dan saling memberikan masukan untuk membangun negara ke arah yang lebih baik. Demikian disampaikan Maruarar Sirait pada diskusi Dialektika Demokrasi  yang bertajuk "Ada Apa Dibalik Peremuan Jokowi-Prabowo" di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (1/11).

Selain Maruarar diskusi ini juga dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua DPR RI Fadlizon, Pengamat Politik dari Universitas  Al Azhar Rahmat Bagja dan Pengamat politik dari SMRC Sirojudin.

Bagi Maruarar kedua sosok ini patut menjadi role model.  Meskipun mereka pernah bertarung  dan bersaing sangat sengit mereka masih menjaga persaudaraan demi kepentingan bangsa yang lebih luas.

"Ini harus dijadikan role model. Mereka mengerti kapan berkompetisi dan mereka mengerti kapan mereka bertemu," katanya.

Bagi Ketua DPP TMP makna pertemuan kedua tokoh ini merupakan bukti nyata bahwa kedua mempunyai pandangan yang sama yakni membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju. Bangsa yang kehadirannya mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.

"Kedua tokoh ini memiliki tujan yang sama. Yaitu membangun Indonesia lebih baik,"  katanya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pertemuan mereka memberikan dampak positif. Yakni memberikan kesejukan dan kedamaian untuk masyarakat. Pasalnya selama ini masyarakat hanya disuguhkan tontonan perseteruan antar elit.

"Buktinya ini tidak terjadi mas Jokowi dan Pak Prabowo bisa ketemu dan mereka bisa makan nasi goreng bersama dan juga menunggang kuda bersama. Pertemuan juga sangat cair dan bisa berjam-jam,"  jelasnya. 

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Ara ini berharap bahwa sikap yang telah dicontohkan oleh mereka harus ditiru oleh elit dan politisi Indonesia. Karena rakyat membutuhkan sosok pemimpin yang menebarkan kedaiman dan persaudaraan.

"Rakyat pasti senang. Karena rakyat butuh pemimpin yang akur dan mau bekerjasama membangun bangsa yang lebih baik," tambahnya.

Selain itu, pada diskusi ini Maruarar juga menyinggung terkait gaya kepemimpinan presiden Joko Widodo. Menurutnya Jokowi memiliki gaya kepemimpinan yang mengedepankan legal justice dan social justice.

Lebih lanjut Ara menjelaskan bahwa legal justice presiden Jokowi bekerja berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku. Sedangkan social justice bekerja berdasarkan keluh kesah dari masyarakat atau yang akrab disebut dengan blusukan.

"Dengan menerapkan dua hal ini maka presiden terbukti mampu membuat kebijakan dan peraturan yang komprehesif tidak parsial,” katanya.

TAG BERITA

Comment