Politik
Jumat 19 Agustus 2016 | 08:41 WIB
Laporan: Amir
Maruarar Sirait Meragukan Konsistensi Golkar
Maruarar Sirait saat diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema "Pilkada Serentak, Calon Kepala Daerah Pilihan Elit Atau Pilihan Rakyat?" di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta (18/8).
JAKARTA- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait mengingatkan Partai Golkar untuk konsisten dalam memegang teguh dokrin atau ideologi partainya. Menurutnya partai Golkar telah melanggar dokrin karya kekaryaan.
"Wajar saya mengingatkan ini, agar golkar tidak kembali melanggar dokrinnya. Golkar harus konsisten, karena konsisten membutuhkan waktu panjang," ujarnya saat diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema "Pilkada Serentak, Calon Kepala Daerah Pilihan Elit Atau Pilihan Rakyat?" di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta (18/8).
Lebih lanjut Maruarar kembali meragukan konsistensi partai Golkar. Pasalnya, dokrin ini bisa berubah dengan hanya setelah berganti kepengurusan dari Abu Rizal Bakrei ke Setya Novanto.
"Bagi saya ini patut dipertanyakan. Karena dokrin itu tidak bisa dilanggar. Karena ini dasar perjuangan," katanya.
Atas dasar inilah dia juga meragukan konsistensi partai Golkar untuk mendukung jalannya pemerintahan Jokowi-JK hingga tahun 2019. Karena tidak mungkin semua kebijakan akan populis.
"Apa jaminannya Golkar akan konsisten. Apakah saat pemerintah membuat kebijakan yang tidak populis mereka akan mendukung," ujarnya.
Kendati demikian, Maruarar menghormati keputusan partai Golkar bergabung mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Namun, ia menyakini bahwa rakyat bisa menilai mana partai yang konsisten dan mana partai yang hanya mengutamakan kepentingan partainya.
"Konsisten jangan untuk kepentingan sesaat. Apalagi hanya untuk mendokrak elektabilitas partai," pungkasnya.

Comment