Pencerah
Sabtu 20 Februari 2016 | 10:59 WIB
Laporan: Ma'ruf al-Bugury
Riyadh Mahrez: Inspirasi Sukses dari Sang Ayah
![](http://admin.visione.co.id/statis/dinamis/detail/680.jpg)
Visione.co.id - Di tengah masyarakat kita, disadari atau tidak ada semacam perbedaan mencolok antara peran ayah dan ibu dalam keluarga. Seorang ayah seringkali dipersepsikan sebagai sosok yang bertanggungjawab dalam pemenuhan urusan keuangan keluarga. Sementara soal pengasuhan dan pendidikan anak, menjadi hak dan kewajiban sang ibu.
Meski terkadang sang ayah juga ada yang menyempatkan diri untuk membantu mengurus anak, pun demikian seorang ibu ada pula yang membantu mencari tambahan keuangan, namun secara umum job descriptionnya memang seperti itu.
Dalam konteks manajeman teknis sebuah keluarga, pembagian tugas antara ayah dan ibu tersebut sah-sah saja, namun bila dilihat dari sisi psikologis tentu ini akan berbeda. Anak yang lebih dekat dengan ibunya tentu akan berbeda secaar psikologis, atau sebaliknya anak lebih dekat kepada ayahnya akan sangat berbeda. Pun demikian bila porsi perhatian ayah dan ibu menjadi sama rata, tentu secara psikologis akan Nampak berbeda.
Inilah yang terjadi pada sosok yang saat ini tumbuh jadi fenomenal di tanah Inggris, Riyad Mahrez. Selain berhasil menjadi tops skorer di Liga Primeir Inggris, Mahrez juga menjadi tumpuan utama Leceister City. Mahrezlah ruh permainan the Foxes, hingga membawa tim asukan Claudio Ranieri ini mampu bertahan di puncak klasemen separuh musim Liga Inggris.
Sebetulnya, dulu Mahrez bukanlah siapa-siapa. Saat remaja, ia hanyalah sosok yang banyak diremehkan oleh para pelatih lantaran berbadan kurus. Apalagi tipe permainan sepak bola di tanah inggris adalah Kick and Rush, tubuh kurus Mahrez tentu tak akan mampu meladeni musuh kelak.
From zero to hero, Mahrez pun mengalami titik balik pada tahun 2006. Ketika akhirnya Sang ayah mendahuluinya kea lam baka. Sebelum meninggal, Sang Ayah berpesan agar Mahrez menjadi pemain sepakbola. Kepergian sang ayah itulah yang kemudian membuat tekad Mahrez menjadi pesepakbola handal kian membaja.
Ada semangat luar biasa yang membuat ayahnya terus ‘hidup’ di dalam hati Riyad Mahrez. “Ayah saya selalu berada di belakang saya. Dia sangat ingin saya menjadi pemain sepakbola. Dia selalu bersama saya. Dia selalu datang ke pertandingan saya dan membantu saya,” tutur Mahrez.
Tak hanya soal bagaimana ia membangun karir sepakbola saja, melinkan juga soal bagaimana ia menjalani keberagamaannya. Meski lahir di negeri yang sekuler, namun tak membuat Mahrez menjadi jauh dari agama yang dipeluknya. Sebaliknya, ia malah makin religious, bila tak ada pertandingan, ia selalu meluangkan waktunya untuk beribadah di masjid.
Kini, Mahrez menjelma menjadi sosok yang paling diinginkan di Liga Inggris dan bahkan Eropa. Kelub-klub besar sekelas Barcelona dan Real Madrid pun kini tengah berlomba mendapatkan tandatanganya.*
Comment