Politik
Rabu 09 Agustus 2017 | 19:35 WIB
Laporan: Toto
Mensos Sayangkan Sikap Cak Imin Mendikte Jokowi

Jakarta- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa merasa heran dengan sikap Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang merasa takut jika dirinya maju dalam kontestasi pemilihan gubernur Jawa Timur. Menurutnya apa yang dilakukan oleh Cak Imin merupakan langkah mundur ke belakang dan tak paham sejarah politik warga Nahdiyin.
“Jika suara warga Nahdhatul Ulama (NU) akan terpecah menjadi dua antara Khofifah dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu berarti lupa dengan sejarah,” katanya kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
Lebih lanjut dia menyayangkan sikap Cak Imin yang cenderung mendikte Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tidak seyogyanya siapapun mendikte Presiden. Masa iya sih mas Imin melakukan itu. Saya kaget kalau itu keluar dari seorang mas Imin," imbuhnya.
Menurut Khofifah, PKB sendiri berdiri setelah adanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjadi afiliasi politik warga NU. Tak hanya itu, NU pada tahun 1993 juga fusinya ke PPP.
"Ketika PKB berdiri warga NU ada varian afiliasi. Ada warga NU di Golkar. Jadi demokratisasi di NU itu berjalan sangat bagus selama ini. Saya tidak tahu kenapa ada pemikiran side back begitu. Di PDI-P juga ada beberpa pengurus di NU, di Nasdem ada. Jadi saya tidak tahu apa yang sebetulnya yang sedang terjadi,"jelasnya.
Sebelumnya, Cak Imin tak hanya meminta agar Khofifah tak maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Jatim) 2018 mendatang. Cak Imin juga mengaku sudah melobi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak memberi izin Khofifah terjun ke Pilkada Jatim.
Comment