Nasional

Senin 09 Januari 2017 | 19:56 WIB

Laporan: Zaenal

Maruarar: Pilkada Harus Berjalan Damai

Maruarar Sirait Politikus PDI Perjuaangan

JAKARTA-  Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait mengatakan bahwa kontestasi pada gelaran pilkada  DKI Jakarta ini harus berlangsung secara damai dan saling menghargai. Baginya kompetisi yang sedang berlangsung ini   jangan sampai menciptakan permusuhan dan perpecahan.

"Kita harus saling menghargai dan tetap menjalin komunikasi dengan baik meskipun berbeda pilihan atau pandangan," kata Maruarar saat menjadi pembicara pada  diskusi  bertajuk "Memotret Kepemimpinan Nasional", sekaligus peluncuran buku Dibalik Sang Kandidat dan Mesin Pencetak Pemimpin karya Anggawira di Jakarta (9/1).

Selain Maruarar, acara ini juga dihadiri oleh Sandiaga Uno Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ferry J Juliantono Waketum Partai Gerindra, Mardani Ali Sera Wasekjen DPP PKS, Roy Suryo Waketum Partai Demokrat dan Prof. Ahmad Erani Yustika Guru Besar FEB Universitas Brawijaya.

Pria yang akrab disapa Ara ini berpesan agar warga DKI Jakarta harus tetap menjalin persaudaraan meskipun  berbeda padangan.  Ara juga mengungkapkan bahwa dirinya tetap berkomunikasi baik dengan sahabatnya yang berpindah partai politik. Dia mencontohkan bahwa Anggawira pada awalnya  merupakan kader PDI Perjuangan. Meskipun dia saat ini pindah ke Partai Gerindra Ara  tetap bersahabat.

"Saya masih bersahabat dengan saudara Angga. Silahkan berjuang di Gerindra. Karena politik itu dinamis bisa berubah kapan saja," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Roy Suryo. Roy mengatkan bahwa perbedaan pandangan politik merupakan hal biasa. Maka itu, dibutuhkan sikap saling menghargai perbedaan tersebut dan tidak memaksakan kehendak untuk kepentingan politik.

Bagi Roy, berjuang untuk memenangkan pasangan calonnya masing-masing adalah sebuah kewajiban. Namun hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang benar dan tidak menghalalkan segala cara. "Masing-masing pasangan yakin menang. Maka berjuanglah. Tapi Jakarta hanya butuh  satu Gubernur," tutupnya. 

TAG BERITA

Comment