Prestasi Akbar Maulana, Bukti Nyata Mahasiswa Bisa Berprestasi di Dua Dunia

Kemenangan Akbar Maulana dalam ajang Kejuaraan Nasional Atletik Terbuka Run and Jump Competition 2025 bukan hanya sebuah prestasi individu, melainkan juga simbol keberhasilan sistem pendidikan yang mendukung pengembangan potensi mahasiswa secara menyeluruh. Sebagai mahasiswa semester 4 di Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang (Unpam), Akbar membuktikan bahwa keberhasilan akademik tidak harus mengorbankan prestasi non-akademik, dan sebaliknya.

Dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia, masih banyak yang menganggap bahwa fokus utama mahasiswa harus semata-mata pada akademik. Namun, Akbar hadir sebagai contoh nyata bahwa prestasi ganda – akademik dan olahraga – sangat mungkin dicapai, selama ada komitmen, manajemen waktu yang baik, serta dukungan dari lingkungan kampus. Hal ini mencerminkan bahwa institusi seperti Unpam telah membuka ruang seluas-luasnya bagi mahasiswanya untuk berkembang di berbagai bidang.

Lebih dari sekadar pencapaian di lintasan lari, kesuksesan Akbar adalah cermin dari nilai-nilai penting yang harus ditanamkan di kalangan generasi muda: disiplin, konsistensi, kerja keras, dan motivasi diri. Pesan yang ia sampaikan usai kemenangannya, “Investasi terbaik itu adalah diri kita sendiri,” patut menjadi refleksi bersama. Di tengah dunia yang penuh distraksi, mahasiswa perlu menyadari pentingnya membangun kualitas diri sebagai bekal masa depan.

Tak kalah penting, apresiasi yang diberikan oleh pihak Universitas Pamulang atas pencapaian ini memperlihatkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam mendukung mahasiswa berprestasi, bukan hanya lewat teori dan kurikulum, tetapi juga lewat pembinaan, fasilitas, dan pengakuan nyata terhadap pencapaian mahasiswa di luar kelas.

Dengan demikian, keberhasilan Akbar bukan hanya milik dirinya sendiri, tetapi juga menjadi kebanggaan bersama bagi sivitas akademika Unpam dan inspirasi bagi seluruh mahasiswa Indonesia. Ini adalah momentum penting untuk semakin mendorong kampus-kampus di seluruh negeri agar menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik – di mana otak, jiwa, dan raga diberdayakan secara seimbang.