Opini

Senin 13 Nopember 2023 | 08:54 WIB

Laporan: Misbachuddin

Kesenjangan Sosial di Indonesia

Misbachuddin, Mahasiswa S1 Prodi Teknik Informatika Universitas Pamulang

Kesenjangan sosial merupakan suatu keadaan di mana terjadi ketidaksamaan akses untuk memanfaatkan sumber daya yang terjadi dalam suatu masyarakat atau terjadi jarak di tengah masyarakat. Hal ini disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya, atau dalam arti lain kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi yang tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara personal maupun kelompok, yang mana di sana terjadi bentuk ketidakadilan distribusi berbagai hal yang dinilai penting dalam suatu tatanan masyarakat.

Kesenjangan sosial ini seringkali berkaitan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang nyata dan mudah dilihat dalam segi keuangan masyarakat, yang meliputi nilai kekayaan harta. Selain itu, kesenjangan sosial ini juga bisa dilihat dari adanya ketidaksetaraan pada barang atau jasa, kekayaan, imbalan, hukum, kesempatan yang diperoleh pada setiap orang.

Kesenjangan sosial di Indonesia adalah masalah kompleks yang melibatkan berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, akses kesehatan, sosial gender, etnis dan agama dan banyak faktor lainnya. Walaupun pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi berbagai kesenjangan sosial ini melalui berbagai program dan kebijakan, namun tantangan ini masih ada dan memerlukan upaya yang lebih besar untuk mencapai kesetaraan sosial yang lebih besar di seluruh negeri karena halbanyak sekali faktor kompleks yang menjadi penyebab terjadinya kesenjangan tersebut seperti aspek ekonomi, sosial, dan politik. Beberapa penyebab utama kesenjangan sosial di Indonesia antara lain:

1. Kesenjangan Ekonomi: Faktor ekonomi adalah penyebab utama kesenjangan sosial di Indonesia. Orang kaya cenderung semakin kaya, sementara orang miskin sulit untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Beberapa faktor yang berkontribusi meliputi distribusi pendapatan yang tidak merata, ketidaksetaraan dalam kepemilikan aset, dan perbedaan upah antara sektor formal dan informal.

2. Diskriminasi Sosial dan Etnis: Diskriminasi terhadap kelompok etnis tertentu, agama, atau minoritas lainnya dapat berdampak pada akses mereka terhadap peluang ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan.

3. Urbanisasi: Urbanisasi yang cepat di Indonesia telah menciptakan ketidaksetaraan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Orang-orang yang pindah ke perkotaan seringkali menghadapi kesulitan ekonomi, perumahan yang tidak layak, dan akses terbatas ke layanan dasar.

4. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat Sipil: Kurangnya keterlibatan masyarakat sipil dalam mengawasi pemerintah dan lembaga-lembaga publik dapat memungkinkan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan terus berlangsung.

5. Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Indonesia adalah negara yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunamis. Bencana ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar dan memperdalam kesenjangan sosial.

Upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia memerlukan koordinasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi berbagai penyebab tersebut dan mempromosikan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Kesenjangan sosial di Indonesia tidak secara langsung melanggar nilai-nilai dalam Pancasila. Kesenjangan sosial dalam konteks ekonomi, pendidikan, kesehatan, atau kesetaraan gender bukan pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Namun, ketidakadilan sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh kesenjangan sosial dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama dengan sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," yang mengandung prinsip bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk hidup layak dan mendapatkan perlindungan hak asasi manusia.

Selain sila kedua, hal semacam itupun kurang selaras dengan makna dari sila kelima, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," yang menekankan pentingnya menciptakan masyarakat yang adil dan merata. Dalam prakteknya, kesenjangan sosial yang signifikan dapat menghambat pencapaian tujuan-tujuan dalam Pancasila, seperti keadilan sosial, dan perlu diatasi untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila sepenuhnya.

Mengatasi kesenjangan sosial adalah tugas bersama pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang terlibat, dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil sesuai dengan prinsip-prinsip pancasila. Untuk mengatasi permasalahan kesenjangan sosial di Indonesia, berikut adalah beberapa saran yang baik:

1. Reformasi Sistem Pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan adalah kunci untuk mengurangi kesenjangan. Pemerintah harus berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan, terutama di daerah pedesaan, dan memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang sama ke pendidikan berkualitas.

2. Promosi Kesetaraan Gender: Mendorong kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan adalah penting. Ini melibatkan peningkatan akses perempuan ke pendidikan, pekerjaan, dan peluang ekonomi, serta penegakan hukum yang ketat terhadap diskriminasi gender.

3. Peningkatan Akses Kesehatan: Meningkatkan akses masyarakat, terutama di daerah pedesaan, ke layanan kesehatan yang berkualitas adalah langkah penting. Pemerintah harus bekerja untuk memperluas jaringan layanan kesehatan dan memastikan layanan tersebut terjangkau dan berkualitas.

4. Penghapusan Korupsi: Perangi korupsi di semua tingkatan pemerintahan. Penguatan transparansi, perubahan hukum yang lebih ketat, serta penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelaku korupsi adalah langkah penting dalam mengurangi kesenjangan sosial.

5. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat sipil dalam pengambilan keputusan, pemantauan, dan evaluasi program pemerintah dapat membantu memastikan bahwa kebijakan dan program yang diterapkan lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat.

6. Pengembangan Ekonomi Pedesaan: Mendorong pengembangan ekonomi di daerah pedesaan untuk mengurangi ketidaksetaraan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ini bisa melibatkan investasi dalam infrastruktur, akses ke pasar, pelatihan, dan pendukungan untuk pertanian dan usaha kecil.

7. Program Perlindungan Sosial: Implementasi program perlindungan sosial, seperti bantuan sosial tunai dan program bantuan pangan, dapat membantu melindungi kelompok yang rentan dari dampak kesenjangan sosial.

8. Kebijakan Pajak yang Adil: Kebijakan pajak yang lebih progresif, yang mengenakan pajak lebih tinggi pada kelompok yang lebih kaya, dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi.

9. Pengelolaan Bencana: Indonesia rentan terhadap bencana alam, sehingga perlu memperkuat sistem mitigasi dan tanggap bencana. Ini akan membantu melindungi pendapatan dan aset kelompok yang lebih rentan.

10. Kerjasama Internasional: Kerja sama internasional dapat membantu Indonesia dalam mengatasi beberapa aspek kesenjangan, termasuk isu perdagangan yang adil dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Tentu saja untuk mengimplementasi poin-poin diatas akan memerlukan kerja keras, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, serta komitmen jangka panjang untuk mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia, namun tidak menjadi suatu kemustahilan semuanya akan terwujud jika semua pihak turut andil dalam menjalankannya.

*Isi tulisan menjadi tanggung jawab penulis

Comment