Nasional
Senin 23 Juli 2018 | 15:03 WIB
Laporan: Paisun
Pemuda Harus Siapkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
Bogor, visione.co.id--Tim Pengabdian FEB-UHAMKA telah mengadakan program Peningkatan Kapasitas Wirausaha Muda untuk Angkatan Muda Muhamamdiyah. Pelatihan kewirausahaan memang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan wirausaha sejak dini.
"Untuk pesertanya adalah pelaku usaha dari Angkatan Muda Muhammadiyah di setiap kecamatan yang baru memulai usaha sekitar enam bulan hingga tiga tahun untuk kemudian dilatih menjadi wirausaha baru yang memiliki potensi dalam mengembangakan usahanya," ujar Faizal Ridwan Zamzany, Ahad (6/05/2018).
Faizal menjelaskan, para pelaku usaha yang ingin mengikuti pelatihan tersebut diwajibkan untuk melakukan registrasi dengan membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Pelatihan tersebut hanya diperuntukkan bagi warga dan simpatisan Muhammadiyah serta memiliki izin usaha.
"Syaratnya cukup mudah, Sebab, prioritas kita hanya pada tiga bidang yaitu di bidang kuliner, fashion, dan kerajinan (craft)," jelasnya.
Dia menambahkan, program-program pelatihan yang diadakan FEB-UHAMKA sebagai bentuk pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Lewat berbagai upaya tersebut diharapkan UMKM dapat terus memiliki daya saing serta kualitas di tengah persaingan dalam dunia bisnis yang semakin pesat.
"Kami berharap para pelaku usaha senantiasa memiliki kapasitas, kemampuan, serta kepercayaan diri untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produk mereka. Hal itu dikarenakan saat ini persaingan dalam bisnis semakin ketat seiring dengan pertumbuhan usaha-usaha baru yang terus bertambah," tutur Faizal.
Untuk membekali peserta edukasi pada pelatihan kewirausahaan ini, terdapat beberapa organisasi yang bergerak dalam bidang wirausaha sosial dan menjadi pemateri. Organisasi tersebut meliputi Lazismu UHAMKA dan Lazismu Pusat.
Pelatihan kewirausahaan ini dimulai dengan pendalaman materi oleh Falhan Nian Akbar dari Lazismu Pusat. Materi yang disampaikan membahas mengenai menjamurnya social entreprise tetapi tidak dibarengi dengan value preposition untuk tetap bisa mengakses investasi.
Falhan juga menjelaskan pentingnya memahami elemen-elemen dalam Theory of Change agar organisasi yang telah ada dapat mencapai tujuan sosialnya. Melalui hal ini, para wirausaha sosial diharapkan untuk dapat menarik para investor agar lebih maksimal dalam memberikan solusi pada masalah sosial yang ada.
Pada sesi berikutnya, M. Abdul Halim Sani memberikan edukasi mengenai pentingnya evaluasi struktur organisasi untuk mendukung pencapaian yang menjadi tujuan organisasi. Pada sesi ini, Lazismu Uhamka mengajak peserta pelatihan kewirausahaan untuk menyusun kerangka berpikir, mengukur indikator kesuksesan, mencari metode verifikasi yang tepat dan menganalisis risiko yang mungkin muncul dalam Logical Framework.
Pemateri Ketiga, Faizal Ridwan Zamzany menyajikan berbagai informasi bermanfaat yang berkaitan dengan wirausaha. Mulai dari inspirasi, konsep, hingga tips dan trik bisnis yang wajib diketahui seputar wirausaha sosial. Selain itu, terdapat pula infografis-infografis dan quotes menarik untuk memotivasi para wirausaha sosial dalam mencapai tujuannya.
Comment