Nasional

Sabtu 20 Mei 2017 | 06:11 WIB

Laporan: Ari Aprian Harahap

Hari Kebangkitan Nasional Masih Dinodai Ketimpangan Ekonomi

Ilustrasi ketimpangan ekonomi (google/tifafoundation.org)

Visione.co.id, Tangerang Selatan - Pengamat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan berpendapat ketimpangan ekonomi masih menjadi salah satu momok di Tanah Air. Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati tiap 20 Mei dinilai ternodai oleh persoalan ini.

"1% penduduk Indonesia menguasai 49,9% kekayaan Indonesia, sedangkan 4 orang terkaya di Indonesia menguasai sekitar 40% total kekayaan Indonesia," kata Dani saat menjadi narasumber di acara diskusi publik Pimpinan Komisariat FISIP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (19/5/2017) malam.

Dani menjelaskan, kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia kurang lebih setara dengan kekayaan 100 juta orang miskin di Indonesia. Ketimpangan yang ada ini semakin hari semakin naik meskipun Indonesia sudah merdeka 70 tahun.

Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah ini menerangkan, Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi, "Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," dianggap belum dapat meminimalisir ketimpangan yang ada di Bumi Pertiwi.

"Peningkatan kekayaan orang miskin tidak sebanding dengan peningkatan kekayaan orang terkaya di indonesia," tandas dia. (frz)

Comment